Internet troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau  juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan  tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya.istilah ini  diturunkan dari frasa "trolling for newbies" dan trolling for fish, yang pertama kali muncul di Usenet. Istilah ini juga sering disalahgunakan untuk memojokkan lawan diskusi  dalam debat-debat panas dan sering juga disalahterapkan untuk mereka  yang tidak peduli terhadap etiket.
Trolling sering dideskripsikan sebagai versi online dari eksperimen pelanggaran, dimana batas-batas sosial dan aturan etiket diabaikan. Mereka yang mengaku sebagai troll sering memposisikan diri sebagai Devil's Advocate, gadflies atau culture jammers,  untuk menantang pendapat umum atau asumsi umum dari forum yang mereka  ikuti, dengan tujuan untuk mengalihkan atau mengenalkan cara berpikir  yang baru.
Troll sering digambarkan sebagai orang yang berada di lingkungan yang salah. Namun hal ini sering diakibatkan karena kesalahan atribusi mendasar,  karena seringkali tidak mungkin untuk mengetahui identitas sebenarnya  dari individual yang mengikuti debat online. Mengingat umumnya troll  yang serius sebenarnya 'mengetahui' batas-batas sosial, maka sulit untuk  memposisikan mereka sebagai orang yang berada di lingkungan yang salah,  karena sebenarnya mereka sangat fasih terhadap tujuan-tujuannya
Penggunaan troll
Menyebut seseorang sebagai troll berarti membuat asumsi tentang motif  penulis yang sesungguhnya tidak mungkin ditentukan, sementara  menyebutkan sebuah posting sebagai troll berarti menggambarkan  penerimaan terhadap suatu posting tanpa membuat asumsi tentang motifnya.  Ringkasnya, baik si penulis maupun hasil tulisannya, sering disebut  sebagai troll jika isinya membangkitkan kemarahan orang lain.
Istilah troll adalah sangat subyektif, beberapa posting akan terlihat  sebagai trolling oleh sebagian orang, sementara oleh orang lainnya  dianggap sebagai kontribusi yang berarti. Contohnya, troll dapat  memainkan Devil's advocate dengan cara menyatakan opini konservatif di  forum yang liberal. Tingkah laku yang dapat dianggap sebagai luapan  emosional dalam satu lingkungan juga sering disebut sebagai troll.
Troll juga sering digunakan untuk mendiskreditkan posisi yang  berseberangan dalam suatu argumen. Hal ini dapat menghasilkan  argumentasi ad hominem;  seorang troll yang memeng berniat mungkin dapat mempertahankan posisi  kontroversial hanya karena ia telah berhasil menantang opini yang  dianggap umum.

No comments: